Update

Saturday, March 31, 2018

Puisi Cinta: Rindu Pada Sang Kekasih Hati

Rasa rindu begitu halus menyeruak kalbu, tak sanggup dicegah dan ditampik. Rindu tiba lantaran cinta menggebu, lewat untaian kata-kata puisi cinta kami ingin ungkapkan verbal kerinduan pada sang kekasih hati. Semoga bisa memperlihatkan ide bagi teman pembaca, yuk eksklusif aja lihat puisi cinta kerinduan dibawah ini.


 Rasa rindu begitu halus menyeruak kalbu Puisi Cinta: Rindu Pada Sang Kekasih Hati

Puisi Cinta Rindu Pada Sang Kekasih Hati


1. Tentang kita

Pagi itu
kau masih menyapa,
bersikap biasa saja
bertanya ihwal udara
dan tukang uduk di ujung perempatan

hari-hari berikutnya
lagi-lagi kau melewatkan sarapan,
dialog hangat makan siang,
kemudian menghilang dikala makan malam

hingga berganti tanggalan
saya lupa tahun keberapa
alasannya saya tak lagi berusaha
saya ada dan kau masih ada
tapi kita sudah usang tiada


2. Menuliskan kisah

cara termudah untuk melupakanmu adalah
dengan menuliskan semuanya

dan saya sepenuhnya sadar
bahwa menuliskanmu akan menarik keluar
semua ingatan di benakku
yang sebenarnya tidak kutarik dengan paksa
alasannya ketika jariku menyentuh papan ketik
kenangan mengalir begitu saja dari sudut mata
membasah merah
dan menenggelamkanku dalam kerinduan
yang tak berupa

dan sepenuhnya saya memang sadar
kelak dongeng ini akan memudar
--

3. Hati yang dipotong

setiap kali jatuh cinta
maka saya hanya memperlihatkan setengah saja dari hatiku
dan menyimpan setengahnya sebagai cadangan
semoga ketika cinta kandas, hatiku tak terlindas

dan kemudian saya jatuh cinta kepadamu
tapi saya lupa
untuk memotong hatiku terlebih dahulu
utuh-utuh memberikanmu padamu satu
kemudian berharap cemas
kau sanggup menjaganya di negeri jauh itu
---



4. Aku ingin berteriak

bila saja ketika saya berteriak, kau akan menoleh
maka saya akan berteriak sekencang-kencangnya
bila perlu kupinjam toa tetangga
kemudian menunggu di ujung jalan
daerah yang biasanya kau lewati
dan tanpa aib lagi akan kuteriakkan

AKU CINTA PADAMU!!

kemudian menunggu reaksimu
apakah kau tersipu
atau malah menamparku

tapi sudah dua bulan ini
jalanan menjadi teramat sepi
semenjak terakhir bencana itu

bila saja ketika saya berteriak, kau akan menoleh
maka saya akan berteriak sekencang-kencangnya
bila perlu kupinjam toa tetangga
dan mungkin saya bisa menghentikan kendaraan beroda empat keparat itu
semoga tak menabrak tubuhmu

ya, bila saja ketika saya berteriak sekencang-kencangnya
dan  kau menoleh
akan kukatakan

AKU MERINDUKANMU!!

--

 Rasa rindu begitu halus menyeruak kalbu Puisi Cinta: Rindu Pada Sang Kekasih Hati


5. Maut yang berkhianat

saya masih bersikeras untuk terus menulis
alasannya ingatan itu ada dimana-mana
melekat berpengaruh menyerupai resin bercampur katalis
tak kan mungkin memisahkannya

pagi ketika kuseduh kopi
kau seketika muncul duduk di dingklik kayu
dengan notebook menyerupai biasanya
kopi pahit dan sepiring camilan anggun rangi
kemudian memprotes
gula yang kutabur lebih banyak dari biasanya
dan saya hanya tertawa
menjahilimu yakni rutinitas pagiku
dan mengomeliku menjadi sarapanmu

tidak, kau bukan orang cerewet
tapi kau memang berubah menjadi menjadi inspektor kesehatan
yang mengatur ulang semua kegiatan makan
alasannya janjkematian sedang menungguku lengah
menjadi sehat atau menjadi sangat lemah
semua tinggal tergantung perjuangan kita

namun hari itu janjkematian tampaknya sedang berkhianat pada kita
saya yang divonis tak hingga dua puluh minggu
malah duduk di barisan dan menghadiri pemakamanmu
menabur bunga dan melambaikan tangan
pulang kerumah yang kau sudah tak ada

kemudian janjkematian berpura-pura lupa kepadaku
dan membiarkanku hidup berminggu-minggu
untuk terus menuliskan dongeng tentangmu
ada sedikit ragu,
ketika kau berlama-lama memanjat doa
apakah kau sedang bernegosiasi dengan maut
untuk kemungkinan kita bertukar tempat?
--

6. Resign

setiap hari sesungguhnya
saya ingin mengundurkan diri
sudah tak sanggup menghadapi
briefing kerja dan kopi, rutinitas setiap pagi

mata teduh dibalik kacamata minus itu
selalu tersenyum menatapku
dikala jariku yang kikuk berbuat kesalahan
entah menumpahkan kopi
atau ketikan typo disana-sini
entah kau sengaja, atau memang tak tahu
tapi kurasa kau juga menikmati semua
padahal masih ada rekan kerja lain,
tapi selalu saya yang kau beri kerjaan
terkadang saya ingin menamparmu
dengan bibirku,
menyerupai yang pernah kau lakukan dulu

ya, sungguh berat hari-hariku
menentukan jatuh kepadamu
apalagi ketika semua sudah menjadi kenangan
yang tak mungkin bisa terulang
--

7. Diskusi kita hari itu

apa yang menyakitkan dari sebuah perpisahan
toh kita masih bisa bertemu, masih bisa saling memandang
perpisahan bisa menjadi sangat indah
karna kita akan saling merindukan
sahutku dikala itu,
ketika kita berbicara ihwal kemungkinan berpisah

alasannya berpisah,
karna kita merasa sudah hilang rasa
dan mungkin ketika tidak lagi berdua
akan ada sebuah rasa, entah apa
itu penjelasanmu

dan balasannya saya tahu
rasa apa yang menunggu dari sebuah perpisahan itu
dikala melihat amplop berwarna putih susu
yang berisi seruan pernikahanmu
padahal perpisahan itu gres hari ahad lalu
--

8. Email yang terbatas

membaca ulang email kita
yang kukirim kali pertama
yang berbicara ihwal pekerjaan
tanpa ada kalimat abu-abu
hingga kini, email berlanjut hingga larut

padahal kau membaca dengan jelas
ketika saya berkali-kali bertanya
dan kaupun dengan sabar membalas
menjelaskan hal yang seharusnya sudah jelas

menyerupai tak hendak berpisah
alasannya kita sudah tak bisa lagi berbicara
hal-hal yang biasa

maka hanya sebatas email itu
rindu kita akan terang terbaca
--


9. Kubilang saya rindu

kau memintaku untuk mengenangmu
sebagai yang terindah
kurasa memang sudah lama
kau persiapkan perpisahan kita
dan menitipkan beberapa judul lagu untuk kudengar

mungkin kau tak pernah tahu
saya sering memutar ulang percakapan kita di benak
dan hanya satu lagu yang membuatku tak mampu
mendengarnya menciptakan dadaku bergetar
oleh kerinduan akan suaramu
sungguh, saya rindu
--


10. Bantu aku

acapkali saya mengenangmu
dengan tenggorokan yang tercekat
alasannya tak mungkin
begitu saja membuang semua rindu
tidak sehabis beberapa tahun bersama

bahkan harum rambutmu
masih tertinggal di bantal itu
dan kecup hangat sebelum saya berangkat
saya rindu mendekapmu

bila saja bisa kupinta
usah mengunjungiku dulu
bantu saya hingga kenanganmu berlalu
--


Oke teman Poemers itulah tadi beberapa puisi cinta ihwal kerinduan pada sang kekasih hati, semoga bermanfaat bagi pembaca yang sedang kasmaran rindu tak menentu hehehe...jangan lupa subscribe dan follow instagram kami ya @coretan.katakata...

*Selain puisi diatas lihat juga puisi seru lainnya seperti: puisi patah hati bikin baper dan juga 7 puisi untuk pacar romantis lhoo




Sumber https://seuntaipuisi.blogspot.com